Seorang sahabat bertanya soal jumlah rokaat tarowih 23 atau 11.
Saya menjawab :
Tarowih 23 rokaat itu di masa Sy. Umar. Berapa tarowih di masa Nabi? Saya tak tahu karena di masa Nabi belum ada sholat tarowih kayak di masa Sy. Umar dan karena itu Sy. Umar menyebut tarowih dengan cara mengumpulkan sahabat berjamaah di masjid dengan satu imam (waktu itu yang ditunjuk jadi imam Sy. Ubay bin Ka'ab) sebagai bid'ah yang baik.
Cuma, kalau memakai logika bahwa para sahabat adalah yang paling paham dan paling semangat untu mengikuti sunnah Nabi, maka tarowih Nabi tentu sama dengan yang dilaksanakan Sy. Umar karena Sy. Umar adalah sahabat dekat Nabi dan pendapat Sy. Umar ini diikuti oleh semua sahabat, sehingga Ibn Qudamah al Hanbaliy mengatakan bahwa tarowih 23 ini seperti ijma’ di kalangan sahabat. Jadi kemungkinan besar, berdasar logika ini, tarowih Nabi ya 20 rokaat + 3 rokaat witir. Apalagi ada riwayat Ibn Abbas yang diriwayatkan Ibn Abi Syaibah (2/394):
ان النبى صلى الله عليه وسلم كان يصلى فى رمضان عشرين ركعة والوتر
Nabi sholat di bulan Romadlon 20 rokaat ditambah witir.
Adapun sholat 11 rokaat yang diriwayatkan dari Siti Aisyah oleh Imam Bukhori, Muslim Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Imam Malik, menurut pendapat ulama' yang mendukung tarowih 23 rokaat adalah riwayat tentang sholat witir, berdasar dhawuh Siti Aisyah sendiri bahwa Nabi tak pernah sholat lebih dari 11 rokaat, baik di bulan Romadlon maupun di luar Romadlon (perhatikan : di dalam dan di luar Romadlon. Jadi bukan tentang tarowih, karena tarowih tak ada di selain bulan Romadlon).
By the way, saya menghargai yang tarowih, baik yang 23 maupun yang 11, karena di masa Umar bin Abdul Aziz pun tarowih di Madinah pernah ditambah menjadi 36 rokaat sebagaimana diriwayatkan Imam Malik. Sebagian guru sayapun ada yang sholat tarowihnya 11 rokaat, walaupun mayoritas guru saya bertarowih 23 rokaat. Jadi, soal jumlah bukanlah masalah yang perlu panjang diperdebatkan.
Yang sulit saya hargai adalah pendapat ekstrem seperti pendapat Syaikh al Albani yang menyebut orang yang sholat tarowih 23 rokaat sama dengan sholat dhuhur 5 rokaat (beliau mendukung tarowih 11 rokaat). Pendapat al Albani ini menuai banyak kritik para ulama’, sebagaimana dijelaskan oleh Allah yarham Prof. Ali Mustofa Ya’qub dalam buku Hadits hadits Palsu Seputar Romadlon.
walLahu a’lam.
Catatan : Sebagian besar bahan jawaban ini dinukil dari kitab al Mawsu’ah al Yusufiyyah fil Adillatis Shufiyyah karya Syaikh Yusuf Khotthor Muhammad.
0 Response to "Tarawih dan witir 23 rokaat atau 11 rokaat"
Posting Komentar