Oleh: Jumahwi, S.Pd.
1. Ketrampilan Bertanya
Pada
hakikatnya melalui bertanya kita akan mengetahui dan mendapatkan
informasi tentang apa saja yang ingin kita ketahui. Dikaitkan dengan
proses pembelajaran maka kegiatan bertanya jawab antara guru dan siswa,
atara siswa ini menunjukan adanya ineraksi dikelas yang di dinamis dan
multi arah. Kegiatan bertanya akan lebih efektif bila pertanyaan yang
diajukan cukup berbobot, mudah dimengerti atau relevan dengan topik yang
dibicarakan. Tujuan guru mengajukan pertanyaan anatra lain adalah :
- Menimbulkan rasa keingintahuan
- Merangsang fungsi berpikir
- Mengembangkan keterampilan berpikir
- Memfokuskan perhatian siswa
- Mendiagnosis kesulitan belajar siswa
- Menkomunikasikan harapan yang diinginkan oleh guru dari siswanya
- Merangsang terjadinya diskusi dan memperlihatkan perhatian terhadap gagasan dan terapan siswa sebagai subjek didik.
Keterampilan
bertanya ini mutlak harus dikuasai oleh guru baik itu guru pemula
maupun yang sudah profesional karena dengan mengajukan pertanyaan baik
guru maupun siswa akan mendapatkan umpan balik dari materi serta juga
dapat menggugah perhatian siswa atau peserta didik. Komponen-komponen
dan prinsip-prinsip dalam ketrampilan bertanya: Bertanya Dasar dan Bertanya Lanjut, Teknik Bertanya, Jenis pertanyaan.
2. Ketrampilan Memberikan Penguatan
Penguatan
adalah respons terhadap suatu perilaku yang dapat meningkatkan
kemungkinan berulangnya kembali perilaku itu. Teknik pemberian penguatan
dalam kegiatan pembelajaran dapat dilakukan secara verbal dan
nonverbal. Penguatan verbal merupakan penghargaan yang dinyatakan dengan
lisan, sedangkan penguatan nonverbal dinyatakan dengan mimik, gerakan
tubuh, pemberian sesuatu, dan lain-lainnya. Dalam rangka pengelolaan
kelas, dikenal penguatan positif dan penguatan negatif. Penguatan
positif bertujuan untuk mempertahankan dan memelihara perilaku positif,
sedangkan penguatan negatif merupakan penguatan perilaku dengan cara
menghentikan atau menghapus rangsangan yang tidak menyenangkan. Manfaat
penguatan bagi siswa untuk meningkatnya perhatian dalam belajar,
membangkitkan dan memelihara perilaku, menumbuhkan rasa percaya diri.
Komponen dan Prinsip-prinsip Keterampilan Memberi Penguatan
Komponen-komponen itu adalah : Penguatan verbal, diungkapkan dengan menggunakan kata-kata pujian, penghargaan, persetujuan dan sebagainya. Dan penguatan non-verbal,
terdiri dari penguatan berupa mimik dan gerakan badan, penguatan dengan
cara mendekati, penguatan dengan sentuhan (contact), penguatan dengan
kegiatan yang menyenangkan.
3. Ketrampilan Mengadakan Variasi
Dalam
kegiatan pembelajaran, pengertian variasi merujuk pada tindakan dan
perbuatan guru, yang disengaja ataupun secara spontan, yang dimaksudkan
untuk memacu dan mengikat perhatian siswa selama pelajaran berlangsung.
Tujuan utama guru mengadakan variasi dalam kegiatan pembelajaran untuk
mengurangi kebosanan siswa sehingga perhatian mereka terpusat pada
pelajaran. Komponen-komponen Keterampilan Mengadakan Variasi
Keterampilan mengadakan variasi terdiri dari tiga kelompok pokok, yaitu
; Variasi dalam cara/gaya mengajar guru, Variasi dalam penggunaan
media dan alat pengajaran, Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa.
4. Ketrampilan Menjelaskan
Yang
dimaksud dengan ketrampilan menjelaskan adalah penyajian informasi
secara lisan yang diorganisasikan secara sistematik untuk menunjukkan
adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Komponen-komponen
ketrampilan menjelaskan terbagi dua, yaitu :Merencanakan, hal ini
mencakup penganalisaan masalah secara keseluruhan, penentuan jenis
hubungan yang ada diantara unsur-unsur yang dikaitkan dengan penggunaan
hukum, rumus yang sesuai dengan hubungan yang telah ditentukan. Dan penyajian suatu
penjelasan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : kejelasan,
penggunaan contoh dan ilustrasi, pemberian tekanan, dan penggunaan
balikan. Pentingnya penguasaan keterampilan menjelaskan bagi guru adalah
dengan penguasaan ini memungkinkan guru dapat meningkatkan efektivitas
penggunaan waktu dan penyajian penjelasannya, merangsang tingkat
pemahaman siswa, membantu siswa memperluas cakrawala pengetahuannya,
serta mengatasi kelangkaan buku sebagai sarana dan sumber belajar.
Kegiatan menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran bertujuan untuk
membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, prosedur, dan sebagainya
secara objektif, membimbing siswa memahami pertanyaan, meningkatkan
keterlibatan siswa, memberi siswa kesempatan untuk menghayati proses
penalaran serta memperoleh balikan tentang pemahaman siswa.
5. Ketrampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran
a. Membuka Pelajaran
Kalimat-kalimat
awal yang diucapkan guru merupakan penentu keberhasilan jalannya
seluruh pelajaran. Tercapainya tujuan pengajaran bergantung pada metode
mengajar guru di awal pelajaran. Seluruh rencana dan persiapan sebelum
mengajar dapat menjadi tidak berguna jika guru gagal dalam
memperkenalkan pelajaran. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam
membuka pelajaran: Hubungan dengan Kelas. Ada banyak hal yang
masih memikat perhatian murid di luar ruangan kelasnya. Hal tersebut
dapat membuat murid tidak memerhatikan pelajaran yang disampaikan. Untuk
mengatasi hal ini, guru dapat menetapkan titik hubungan antara murid
dan pelajaran yang disampaikan. Pembukaan pelajaran harus sesuai dengan
minat dan kebutuhan murid. Guru juga harus dapat membangkitkan minat
belajar sampai murid dapat memusatkan perhatian mereka kepada pelajaran.
Pembukaan pelajaran dengan metode yang terbaik pun tidak akan ada
manfaatnya jika tidak mampu membawa murid untuk memusatkan perhatian
mereka. Menghubungkan Pelajaran. Hubungkan pelajaran dengan
pelajaran-pelajaran sebelumnya. Setiap pelajaran baru yang diajarkan
merupakan bagian dari kurikulum yang sudah ditetapkan. Pelajaran itu
harus dihubungkan dengan pelajaran-pelajaran lain agar menarik perhatian
murid dan menajamkan pengertian mereka terhadap rangkaian pelajaran
tersebut. Dan kita dapat menyajikannya dengan lebih menarik, tetapi
penuh dengan keterangan. Penyampaian pokok pelajaran harus menarik minat
murid seperti halnya penyampaian pokok berita dalam sebuah surat
kabar. Menguraikan Pelajaran. Setelah memperkenalkan pelajaran,
guru harus mengajarkan pelajaran sesuai dengan rencana yang telah
disiapkan. Mutu persiapan dapat terlihat pada waktu pengajaran itu
disampaikan. Satu hal yang perlu diingat, jika tidak ada murid yang
belajar dari pengajaran tersebut, itu berarti guru belum mengajarkan
pelajaran itu.
b. Menutup Pelajaran
Jangan
akhiri pelajaran dengan tiba-tiba. Penutup harus dipertimbangkan dengan
sebaik mungkin agar sesuai. Guru perlu merencanakan suatu penutup yang
tidak tergesa-gesa dan juga dengan doa sekitar tiga sampai lima menit.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip dalam menutup pelajaran: Merangkum Pelajaran.
Sebagai penutup, hendaknya guru memberikan ringkasan dari pelajaran
yang sudah disampaikan. Ringkasan pelajaran sudah tidak lagi berupa
diskusi kelas atau penyampaian garis besar pelajaran, tetapi berisi
ringkasan dari hal-hal yang disampaikan selama jam pelajaran dengan
menekankan fakta dasar pelajaran tersebut. Menyampaikan Rencana Pelajaran Berikutnya. Waktu
menutup pelajaran merupakan saat yang tepat untuk menyampaikan rencana
pelajaran berikutnya. Guru dapat memberikan kilasan pelajaran untuk
pertemuan berikutnya. Diharapkan hal ini dapat merangsang keinginan
belajar mereka. Sebelum kelas dibubarkan, ungkapkanlah pelajaran yang
akan disampaikan minggu depan dan kemukakan rencana-rencana di mana
murid dapat mengambil bagian dalam pelajaran mendatang. Bangkitkan minat. Guru
tentu ingin murid-muridnya kembali di pertemuan berikutnya dengan penuh
semangat. Oleh karena itu, biarkan murid pulang ke rumah mereka dengan
satu pertanyaan atau pernyataan yang mengesankan, yang dapat
membangkitkan minat dan rasa ingin tahu mereka. Sama seperti seorang
penulis yang mengakhiri sebuah bab dalam cerita bersambung, yang membuat
pembaca ingin segera tahu bab berikutnya. Dengan cara yang sama, guru
dapat mengakhiri pelajarannya dengan penutup yang “berklimaks” sehingga
seluruh kelas menantikan pelajaran berikutnya dengan tidak sabar. Memberikan tugas. Tugas-tugas
harus direncanakan dengan saksama. Perlu diingat pula sikap guru yang
bersemangat dalam memberikan tugas akan mempengaruhi minat dan semangat
para anggota kelas.(Benson : 80-85).
6. Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil
Diskusi
kelompok adalah suatu proses yang teratur yang melibatkan sekelompok
orang dalam interaksi tatap muka yang informal dengan berbagai
pengalaman atau informasi, pengambilan kesimpulan, atau pemecahan
masalah. Diskusi kelompok merupakan strategi yang memungkinkan siswa
menguasai suatu konsep atau memecahkan suatu masalah melalui satu proses
yang memberi kesempatan untuk berpikir, berinteraksi sosial, serta
berlatih bersikap positif. Dengan demikian diskusi kelompok dapat
meningkatkan kreativitas siswa, serta membina kemampuan berkomunikasi
termasuk di dalamnya ketrampilan berbahasa.
7. Ketrampilan Mengelola Kelas
Pengelolaan
kelas adalah ketrampilan guru untuk menciptakan dan memelihara kondisi
belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam
proses belajar mengajar. Komponen-komponen dan prinsip-prinsip
Ketrampilan mengelola kelas yaitu, prefentip adalah yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dan represif, yaitu
berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang
berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengadakan tindakan remedial
untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal.
8. Ketrampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perseorangan
Secara
fisik bentuk pengajaran ini ialah berjumlah terbatas, yaitu berkisar
antara 3 sampai 8 orang untuk kelompok kecil, dan seorang untuk
perseorangan. Pengajaran kelompok kecil dan perseorangan memungkinkan
guru memberikan perhatian terhadap setiap siswa serta terjadinya
hubungan yang lebih akrab antara guru dan siswa dengan siswa. Format
mengajar ini ditandai oleh adanya hubungan interpersonal yang lebih
akrab dan sehat antara guru dengan siswa, adanya kesempatan bagi siswa
untuk belajar sesuai dengan kemampuan, minat, cara, dan kecepatannya,
adanya bantuan dari guru, adanya keterlibatan siswa dalam merancang
kegiatan belajarnya, serta adanya kesempatan bagi guru untuk memainkan
berbagai peran dalam kegiatan pembelajaran. Setiap guru dapat
menciptakan format pengorganisasian siswa untuk kegiatan pembelajaran
kelompok kecil dan perorangan sesuai dengan tujuan, topik (materi),
kebutuhan siswa, serta waktu dan fasilitas yang tersedia.
Komponen-komponen dan prinsip-prinsip ketrampilan ini adalah: Ketrampilan
mengadakan pendekatan secara pribadi, Ketrampilan mengorganisasi,
ketrampilan membimbing dan memudahkan belajar, Ketrampilan merencanakan
dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, Keterampilan merancang dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran.
0 Response to "8 Keterampilan Dasar Mengajar Yang Harus Dikuasai Guru"
Posting Komentar