Apakah islam adalah sebuah ideologi?

Oleh: KH. Ahmad Halimy, SE., M.Pd.I

Jawaban atas pertanyaan seperti ini bisa sangat beragam. Hal pertama tergantung pada pemahaman kita tentang ideologi. Hal kedua dipengaruhi pemahaman kita tentang Islam.

Saya memandangan ideologi sebagai ide yang dikristalkan menjadi sebuah ajaran. Dari sisi ide maka asal muasal ideologi sebenarnya bersifat sangat manusiawi, dihasilkan oleh seorang atau sekelompok manusia yang menjadi ideolog, merumuskan pandangan mereka tentang suatu keadaan berdasar pemahaman mereka secara internal dan kondisi sosial politik dan kebudayaan di masa mereka. Dalam hal ini sebuah ideologi pada dasarnya adalah produk manusia.

Islam adalah sebuah agama. Sumbernya --bagi mereka yang mengimaninya-- adalah berasal dari Allah, Tuhan Pencipta alam. Islam berisi ajaran ajaran yang secara tekstual dikristalkan dalam al Qur'an dan Sunnah. al Qur'an bersifat qoth'iyyuts tsubut (pasti kebenaran sumbernya), walau kebanyakan ayatnya bisa bersifat dhonniyyud dilalah (maknanya bersifat dhonni). Sementara kebanyakan sunnah bersifat dhonniyyuts tsubut dan dhonniyyud dilalah.

Dari konstelasi al Qur'an dan sunnah yang banyak mengandung aspek dhonni inilah kemudian manusia berdialog dengan dua sumber teks ajaran Islam ini. Hasilnya adalah ide ide yang didapatkan dari hasil dialog ini. Ide ide ini beberapa di antaranya mengkristal menjadi ideologi, digagas oleh beberapa muslim yang menjadikan pemikiran mereka sebagai ideologi bagi gerakan mereka.

Jadi, dari sisi kenyataan bahwa ideologi adalah hasil tafsiran dan dialog seorang ideolog terhadap sumber tekstual Islam, maka tafsiran ini bukanlah Islam itu sendiri. Karena itu, walaupun sama sama muslim dan sama mempelajari al Qur'an dan Sunnah, ideologi Khowarij tak akan sama dengan ahlus sunnah, sebagaimana syiah berbeda dengan sunni. Islam dalam ieologi Hasan al Banna yang mendirikan Ikhwanul Muslimin bisa berbeda dengan al Maududi pendiri Jamaat-i Islami, sebagaimana Islam menurut tafsiran Gus Dur juga bisa jadi berbeda.

Tentu saja ada irisan irisan, persamaan persamaan, dan bahkan mungkin kompromi kompromi. Dan dialektika sebenarnya adalah ciri utama sejarah manusia. Juga, tentu saja ada hal hal yang disepakati dalam Islam, yang biasa disebut suatu perkara yang pasti dalam Islam (ma'lum min-ad din bidl dloruroh) yang disepakati dalam ijma' kaum muslimin. Namun perkara ini biasanya tak dibahas dalam ideologi gerakan Islam.

Jika ada pertanyaan manakah tafsiran yang benar ? Kadang pertanyaannya bukan soal benar salah, tapi soal kompatibilitas dan kesesuaian dengan keadaan.

walLahu a'lam.

Tweet

Subscribe to receive free email updates: