Dalam Risalah Ahlis Sunnah wal Jama'ah yang beliau tulis, Hadlrotus Syaikh Muhammad Hasyim Asy'ari menyebut kelompok yang beliau ikuti sebagai salafiyyun (makna mudahnya : para salafi).
Hadlrotus Syaikh menulis :
"Kaum muslimin Jawa sejak zaman dahulu bersepakat dan bersatu dalam madzhab dan pemikiran. Semua dalam fiqh ikut madzhab Syafi'i, dalam ushuluddin (aqidah) ikut Imam Al Asy'ari, dan dalam tashowwuf mengikuti Al Ghozali dan Asy Syadzili.
Lalu pada tahun 1330 H muncullah kelompok yang bermacam macam, dengan pendapat yang bertentangan dan tokoh tokoh yang saling berebut pengaruh.
Sebagian dari mereka adalah salafiyyun (para salafi) yang mengikuti para salaf mereka dalam tamadzhub (bermadzhab), memegangi kitab kitab mu'tabar, mencintai ahlil bait dan para wali serta orang sholih, bertabarruk dengan mereka baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal dunia, suka ziarah kubur, menalqin mayyit, bersedekah untuk mayyit, meyakini syafaat dan bahwa berdoa serta bertawassul itu bermanfaat, dan hal hal selain itu."
Berdasarkan ini maka sebenarnya istilah salafi dulunya dekat dengan Nahdliyyin, sebagaimana pondok pesantren salaf identik dengan mereka, jauh sebelum munculnya kelompok mengatasnamakan salafi seperti sekarang ini.
Saat saya ditanya apakah saya salafi, saya menjawab bahwa saya jelas salafi, karena saya dulu mondok dan bersekolah di madrasah Salafiyyah Syafi'iyyah. 😀
WalLahu a'lam
0 Response to "Salafinya Kiai Hasyim Asy'ari"
Posting Komentar