Penerimaan Siswa Baru, Silahkan daftarkan putra/putri anda DI MA, MTs, Pesantren, dan atau Panti Asuhan Kami. Daftar di https://s.id/PSMB_ROBIN !!!

Nishfu Sya'ban

 


Oleh: KH. Ahmad Halimy

Nishfu Sya'ban secara literal bermakna separuh Bulan Sya'ban. Ada banyak riwayat tentang keutamaan malam ini. Imam asy Syafi'i rohimahuLlah (150 - 204 H.) pernah berkata : Ada 5 malam di mana doa diijabah oleh Allah SWT : malam Jum'at, 2 malam 'Id (hari raya), malam tanggal 1 rojab dan malam Nishfu Sya'ban.


Dalam beberapa hadits disebutkan keutamaan malam Nishfu Sya'ban antara lain adalah bahwa pada malam ini, Allah SWT mengampuni dosa dan membebaskan banyak ummat Nabi Muhammad SAW dari neraka. 


Keutamaan malam ini sudah dikenal di masa salaf (generasi 3 abad pertama). Karena itu, dalam Lathoiful Ma'arif (hal. 190), Imam Ibnu Rojab Al Hambali menyebutkan bahwa menghidupkan malam Nishfu Sya'ban dapat ditelusuri hingga masa tabi'in (generasi murid sahabat), terutama di wilayah Syam. Hanya saja, ada yang menghidupkan secara berjamaah sebagaimana beberapa tabi'in seperti Kholid bin Ma'dan dan Luqman bin Amir di masjid masjid. Ada juga yang melakukan secara sendiri sendiri sebagaimana dilakukan oleh Imam Awza'i. 


Namun demikian, ada 6 kelompok yang dalam beberapa riwayat disebutkan sebagai tidak diperhatikan oleh Allah SWT di malam Nishfu Sya'ban.

Pertama, musyrik. Orang yang menyekutukan Allah SWT, baik dalam keyakinan, ucapan maupun perbuatan.

Kedua. Musyahin (orang yang memiliki permusuhan dan kebencian terhadap sesama muslim). Imam Awza'i (88 - 157 H) berkata : musyahin adalah ahli bid'ah yang memecah belah dan menimbulkan kebencian di antara kaum muslimin.

Ketiga. Mudmin khomr (peminum khomr), termasuk dalamnya adalah pengguna obat obat terlarang seperti narkoba.

Keempat. 'Aaqqun li walidayhi (orang yang durhaka kepada kedua orang tuanya).

Kelima. Musbil (orang yang menjulurkan baju karena sombong). Artinya, orang yang sombong juga terancam tak mendapatkan fadhilah Nishfu Sya'ban.

Keenam. Qothi'u rohim (orang yang memutuskan tali silaturrahim). 

Berikut hadits dimaksud : 

أتانِي جِبريلُ عليه السلامُ فقال: هذه لَيلةُ النِّصفِ من شعبانَ، وللهِ فيها عُتقاءُ من النارِ بِعدَدِ شُعُورِ غَنَمِ بَنِي كَلْبٍ، ولا يَنظرُ اللهُ فيها إلى مُشرِكٍ، ولا إلى مُشاحِنٍ، ولا إلى قاطِعِ رَحِمٍ، ولا إلى مُسْبِلِ، ولا إلى عاقٍّ لِوالِدَيْهِ، ولا إلى مُدْمِنِ خَمْرٍ. يا مَعشرَ المسلِمينَ ! اتَّقُوا اللهَ، وصِلُوا أرْحامَكُمْ، فإنَّه ليس من ثوابٍ أسْرَعُ من صِلَةِ الرَّحِمِ، وإيّاُكمْ والبَغْيَ، فإنَّهُ ليس من عُقوبةٍ أسرعُ من عُقوبةِ بَغْيٍ، وإيّاكمْ وعُقوقَ الوالدَيْنِ، فإنَّ رِيحَ الجنةِ يُوجَدُ من مَسيرةِ ألفِ عامٍ، واللهِ لا يَجدُها عاقٌ، ولا قاطِعُ رَحِمٍ، ولا جارٌّ إزارَهُ خُيلاءَ إنَّما الكِبرياءُ للهِ ربِّ العالمينَ 

أخرجه البيهقي في ((شعب الإيمان)) (٣٨٣٧) باختلاف يسير

Mudah mudahan Allah SWT memberikan kita ampunanNya, dan menjauhkan kita dari sifat sifat yang menjauhkan kita dari perhatian dan rahmatNya. 


WaLlahu a'lam

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Nishfu Sya'ban"

Posting Komentar