Penerimaan Siswa Baru, Silahkan daftarkan putra/putri anda DI MA, MTs, Pesantren, dan atau Panti Asuhan Kami. Segera !!!

PUASA ITU IBADAH ISTIMEWA

Oleh: KH. Ahmad Halimy
 
Puasa di Bulan Romadlon adalah salah satu dari 5 rukun Islam. Rukun bermakna tiang, artinya puasa merupakan bagian dari tiang tiang yang menyangga bangunan agama Islam. Secara umum, 5 rukun Islam menggambarkan secara sederhana bangunan moral yang ingin ditekankan oleh agama Islam dalam kehidupan sehari hari. Syahadat, tiang pertama dan yang paling utama, menggambarkan tujuan hidup, visi dan misi dari setiap langkah yang dilaksanakan oleh seorang muslim. Seorang muslim yang membaca syahadat seakan menyatakan komitmen dan menegaskan tujuan dan visi kehidupannya : penghambaan kepada Allah dan mengikuti keteladanan RasuluLlah SAW.

Sholat adalah gambaran tentang hablun minaLlah (hubungan dengan Allah). Sholat yang baik mengindikasikan komunikasi yang intens antara seorang muslim dengan Tuhannya. Sholat diwajibkan sebanyak 5 kali sehari untuk menjaga komunikasi dengan Allah terjalin dengan baik. Terkenal istilah yang mewakili fungsi sholat dalam kehidupan : ash sholatu mi’rojul mu’minin (sholat adalah mi’rojnya kaum mu’min).

Maka walaupun sholat diharapkan memiliki fungsi sosial (seperti dalam ayat inna-s sholata tanha an-il fahsya’ wa-l munkar), namun fungsi utamanya adalah sebagai penjaga hubungan seorang muslim dengan Allah SWT.

Zakat adalah perlambang hablun minan nas (hubungan dengan manusia). Zakat adalah shodaqoh wajib yang harus dikeluarkan mereka yang mampu untuk mereka yang berhak menerima, utamanya kaum faqir miskin. Zakat juga merupakan ibadah sosial yang paling jelas dalam Islam, yang jika dilaksanakan dengan baik akan menimbulkan kesetiakawanan dan kebersamaan dalam masyarakat. Masalah yang kita hadapi adalah banyak potensi zakat dan shodaqoh yang belum tergali dengan baik untuk kemaslahatan ummat.

Haji adalah ibadah kesetaraan dan persatuan. Al Hajj Arofah, demikian sabda Nabi, Puncak ibadah haji adalah pada saat wuquf di Arofah. Wuquf menggambarkan kesamaan dan kesetaraan manusia di hadapan Allah SWT, apapun bangsa, suku dan golongannya. Sepulang haji kesadaran tentang kesetaraan ini diharapkan akan menimbulkan sikap tawadlu’ dan menghargai orang lain.

Puasa adalah rukun Islam yang ke empat. Ini adalah suatu rukun yang istemewa, berbeda dengan yang lainnya. Dalam hadits shohih yang diriwayatkan Imam Nasai, ketika seorang sahabat bernama Abu Umamah meminta amalan kepada Nabi, Nabi bersabda : ‘alayka bis showm fainnahu laa mitsla lahu (kerjakanlah puasa. Tak ada yang serupa dengannya). Hadits ini menunjukkan bahwa puasa adalah ibadah yang istemewa, beda dengan yang lain. Perbedaan itu paling tidak bisa dilihat dari dua hal.

Pertama. Puasa adalah satu satunya rukun Islam yang mengajarkan kita untuk meninggalkan, menahan diri (makna kata puasa al imsak, menahan diri). Taqwa terdiri dari dua unsur : mengerjakan perintah dan menjauhi larangan. Syahadat, sholat, zakat dan haji semuanya adalah jenis mengerjakan perintah. Hanya puasa yang sifatnya meninggalkan larangan. Seorang yang berpuasa sebenarnya melatih dirinya untuk meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT, dan ini adalah bekal untuk meninggalkan ma’shiyat yang dilarang oleh Allah, baik dalam bulan Romadlon maupun di luar Romadlon.

Kedua. Puasa adalah ibadah rahasia. Tak ada seorangpun tahu seseorang berpuasa atau tidak selain dirinya dan Allah SWT. Rukun Islam yang lain bisa disaksikan orang lain, bahkan ibadah seperti haji cobaan riya’ dan sum’ahnya besar sekali. Puasa beda. Ia rahasia, maka pantas jika dalam hadits qudsy Allah berfirman : Puasa itu untukku. Aku yang akan memberikan pahalanya.

Semoga Allah menerima ibadah yang kita lakukan, dan mengampuni dosa dosa kita. waLlohu a’lam.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PUASA ITU IBADAH ISTIMEWA"

Posting Komentar