Penguatan pemahaman tentang Ahlus Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA) sebagai bagian dari tameng arus informasi dan pemikiran yang begitu gencar pada akhir-akhir ini penting dilakukan. Informasi yang tidak jelas, bahkan pemikiran prematur khususnya dalam memahami islam santer diisukan baik dalam bentuk media online dan pembagian buku gratis dilakukan oleh pihak-pihak yang menginginkan kehancuran nusantara yang dibangun dari darah para santri dan pejuang kemerdekaan.
Kitab Mafahim menjadi literasi penting dalam membendung kesekian masalah tersebut di atas terutama dalam bentuk kajian. Kitab tersebut senada dengan pemikiran beberapa pendahulu tentang memahami hablum minallah dan hablum minan nash secara kaffah, sehingga sebagian besar kegaiatan sosial keagamaan yang sudah membumi tidak diberangus melainkan tetap dipertahankan dalam menjaga nilai-nilai islam nusantara yang menjadi identitas bangsa.
Kajian kitab Mafahim dalam kemasan temu alumni Pondok Pesantren Raudhatut Tholibin yang rutin dilaksanakan setiap bulan, dari rumah kerumah alumni mendapat tanggapan positif dari masyarakat sekitar yang turut diundang. Kegiatan yang sudah berjalan 5 tahun ini rutin dilakukan dalam memenuhi animo masyarakat yang cukup tinggi. kegiatan temu alumni ini tidak hanya melibatkan alumni, tetapi warga sekitar tuan rumah kegiatan yang tiap bulannya berpindah dari satu kecamatan dan bahkan ke pulau yang lain.
Harapan dari kegiatan ini, semoga akan memberikan dampak positif bagi masyarakat dalam menjawab klaim beberapa pihak tentang tidak adanya landasan pemikiran para ulama nusantara terdahulu. Dampak lain, semoga menambah kemantapan iman dan ibadah yang sudah turun temurun diwariskan para ulama, sehingga kita tergolong hamba yang muttaqin dan mendapat syafa'at Rosulullah SAW, Assalamu alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullahi wabarokatuhu assalamu alaina wa ala ibadillahis sholihin, amien...
0 Response to "Kajian Mafahim dalam Temu Alumni"
Posting Komentar