Oleh: KH. Ahmad Halimy, SE., M.Pd.I
Hikmah adalah manfaat dalam suatu hal, yang biasanya kita dapatkan jika kita melakukan sesuatu itu dengan baik dan benar.
Hikmah sholat misalnya. Disebut bahwa sholat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Hikmah ini akan diberikan Allah SWT kepada kita jika melaksanakan sholat dengan baik dan benar.
Demikian juga puasa. Puasa disebut dalam Al Qur'an sebagai jalan menuju ketaqwaan kepada Allah SWT. Dalam hadits Nabi, puasa disebut sebagai wija', sesuatu yang bisa mengendalikan hawa nafsu.
Puasa oleh RasuluLlah disebut sebagai ibadah yang laa mitsla lah dan la 'idla lah, tak ada yang menyerupai dan menyamainya. Karena puasa adalah ibadah nafsiyyah dan tarkiyyah. Disebut ibadah nafsiyyah karena yang tahu seseorang berpuasa hanya dirinya sendiri, sehingga puasa adalah sebuah ibadah rahasia. Berbeda dengan sholat yang dilihat orang. Juga zakat, apalagi haji yang diantar oleh banyak orang.
Puasa adalah ibadah tarkiyyah, karena yang dilakukan saat puasa adalah meninggalkan hal hal yang membatalkan, baik puasanya maupun pahala puasanya.
Karena itu, hikmah yang kita dapatkan dari suatu ibadah sangat bergantung pada kualitas ibadah yang kita lakukan.
Dalam kaitan dengan puasa, Imam Al Ghozali membagi kualitas puasa menjadi 3 :
- Puasa 'umum. Hanya menahan lapar, haus dan hal hal yang membatalkan puasa secara fiqh.
- Puasa khushush(puasa orang orang khusus), puasa anggota tubuh (mata, lisan, telinga dll) dari hal hal yang berdosa.
- Puasa khushushil khushush (puasa orang spesial) : menjaga hati dari hal hal selain Allah SWT.
Hikmah yang didapatkan di setiap tingkatan tentu saja berbeda.
Semoga Allah SWT mengampuni kita.
WaLlahu a'lam
0 Response to "Hikmah Puasa"
Posting Komentar