Penerimaan Siswa Baru, Silahkan daftarkan putra/putri anda DI MA, MTs, Pesantren, dan atau Panti Asuhan Kami. Segera !!!

Perang Jamal : Pertempuran Orang Orang Baik

Oleh: KH. Ahmad Halimy, SE., M.Pd.I
Dalam sebuah episode ummat islam, pernah terjadi sebuah perang saudara yang menyedihkan. Tak tanggung tanggung, yang bertempur adalah sesama kaum muslimin yang dikomandani para sahabat yang dijamin masuk surga. pasukan Ali bin Abi Tholib melawan pasukan yang dipimpin Sit Aisyah, Tholhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam (keempat orang ini telah dijamin masuk surga oleh Rasulullah SAW.).
Pertempuran terjadi di wilayah Bashroh, Iraq sekarang ini. Gus Mus pernah menulis puisi Di Bashroh, dan menjelaskan alasan kenapa pertempuran antar orang orang baik ini terjadi. Beliau dengan bahasa yang indah menjelaskan bahwa pertempuran itu terjadi karena ghiroh (semangat membela) orang orang baik ini akan kebenaran yang mereka yakini.
Awalnya adalah pembunuhan Sy. Utsman, Kholifah Rosyid ke tiga. Beliau dibunuh oleh sekelompok demosntran berjumlah lebih dari seribu orag, yang mengepung rumah beliau. Sebagai kholifah, tentu saja beliau bisa saja memerintahkan militer membasmi habis demonstran ini. Namun beliau tak mau. Beliau tak rela ada setetes darah ummat terjatuh karena beliau. Akhirnya, beliau terbunuh dalam keroyokan massa, memenuhi sabda Nabi di atas Gunung Uhud yang waktu itu bergetar :
"Diamlah Uhud, karena di atasmu sekarang ada seorang Nabi, seorang shiddiq (Abu Bakr) dan dua orang syahid (Sy. Umar dan Sy. Utsman)".
Pasca pembunuhan Sy. Utsman, kelompok demonstran ini meminta Sy. Ali menjadi kholifah pengganti. Sy. Ali tak mau. Beliau menyatakan bahwa yang berhak mengangkat kholifah adalah para sahabat besar, dan bukan para demonstran ini. Singkat cerita, beliaupun menjadi kholifah. Dan fitnah pun mulai disebar.
Kemudian tersebar isu bahwa Sy. Ali mendukung demonstrasi, dan bahwa para demonstran berlindung di kubu Sy. Ali. Mendengar isu ini sebagian sahabat besar termakan isu, termasuk Sayyidah Aisyah Ummul Mu'minin dan Sy. Tholhah serta Sy. Zubair. Mereka menganggap keengganan Sy. Ali menangkap pembunuh Sy. Utsman adalah karena Sy. Ali melindungi dan mendukung mereka. Isu ini berkembang dan memengaruhi sahabat sahabat besar ini.
Sy. Ali tak terlalu memikirkan isu ini. Beliau fokus memikirkan pembangkangan Sy. Mu'awiyah gubernur Syam yang tak mau membai'at beliau. Namun apa lacur. Sy. Tholhah dan Sy. Zubair mengumpulkan pasukan di Bashroh, sehingga Sy. Ali yang sedianya akan berangkat dengan pasukan beliau ke Syam mengalihkan arah ke Bashroh.
Sesampai di Bashroh, Sy. Ali kemudian mengirim al Qo'qo' untuk berunding dengan Tholhah dan Zubair. Kesepakatan pun dicapai. Kesepahaman dihasilkan. Sy. Ali menyatakan bahwa beliau bukan tak mau mencari pembunuh Utsman, namun jumlah demonstran yang banyak dan kondisi politik yang belum stabil mengharuskan beliau menunda qishosh atas pembunuh Sy. Utsman. Tholhah dan Zubair bisa mengerti, dan pertempuran bisa dihindari.
Namun, dalam kubu dua pasukan terdapat provokator provokator, yang berasal dari phak demonstran Utsman. Mereka sudah masuk ke dua kubu, dan mereka merasa bahwa perdamaian tidak menguntungkan mereka. Jika Ali dan Tholhah-Zubair berdamai, maka mereka akan dicari, dan dihukum atas kesalahan mereka. Mereka pun membuat taktik.
Di pagi hari, sebelum semua orang siaga, para provokator ini akan melepas anak panah dan meneriakkan pertempuran. Provokator di kubu Ali akan melepas anak panah, demikian juga provokator di pihak Tholhah-Zubair. Terjadilah peristiwa menyedihkan itu. Pertempuran Jamal terjadi karena ulah provokator dalam massa yang besar. Tholhah bin Ubaidillah, pembela Nabi yang mengalami lebih dari 70 luka di Perang Uhud untuk menjaga Nabi, yang dijamin Nabi masuk surga, yang disebut Nabi dengan julukan Tholhah al Khoir (Tholhah Si Baik), gugur dalam pertempuran ini. Sy. Zubair bin Awwam, penjaga Nabi dan hawari Nabi, keponakan istri beliau Sayyidah Khodijah, juga gugur dalam pertempuran ini. Padahal sehari sebelumnya kesepahaman telah disepakati. Namun apa daya provokator berhasil mengelabui.
Sy. Ali menangis mengingat Tholhah dan Zubair. Beliau berkata : Semoga aku dan mereka termasuk orang orang yang dihilangkan kebencian dari dalam hati mereka".
Perang Jamal adalah perang di antara orang orang baik, karena kesalahpahaman dan ulah sebagian orang yang berusaha mengail di air keruh.
Saat para demonstran berhadapan dengan polisi, saat Buya Syafii dan Kyai Ahmad Ishomuddin berdiskusi dengan Habib Ahmad al Kaaf dan Aa Gym, saya teringat perang ini.
Semoga Allah melindungi kita dari provokator.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perang Jamal : Pertempuran Orang Orang Baik"

Posting Komentar