
Oleh: KH. Ahmad Halimy, SE.M.Pd.I
Imam Ibnu Jarir ath Thobary (wafat 310 H) adalah seorang imam besar
dalam tafsir, tarikh, fiqh dan juga hadits. Tafsirnya Jamiul Bayan
adalah tafsir tertua yang lengkap sampai kepada kita. Kitab tarikhnya
yang diberi judul Tarikhul Umam wal Muluk adalah kitab tarikh yang
menjadi sumber utama penulis tarikh belakangan. Di bidang fiqh beliau
dikenal memiliki madzhab sendiri, walaupun madzhab beliau tidak berumur
panjang.
Kitab Tarikhul Umam wal Muluk
adalah sebuah kitab sejarah yang ditulis dengan standar ahli hadits.
Riwayat yang disebutkan dalam kitab ini disebutkan dengan sanadnya,
mulai dari penulis hingga sumber cerita terakhir. Dalam kerangka ini ada
beberapa hal yang patut diperhatikan bagi mereka yang membaca kitab
tarikh ini.
Yang
terpenting adalah pernyataan penulisnya bahwa dalam menulis ini beliau
sekedar meriwayatkan cerita dengan sanadnya. Imam ath Thobary tidak
menyatakan bahwa semua cerita yang beliau sebutkan dalam kitab ini
adalah cerita yang menurut beliau benar. Beliau hanya menulis menurut
riwayat yang sampai kepada beliau, dan mempersilakan para pembaca
menilainya.
Dalam muqoddimah, ath Thobari menulis :
"Hendaklah pembaca mengetahui bahwa yang saya tulis dalam kitab ini,
adalah berdasar cerita yang sampai kepada saya, dan yang disampaikan
perowinya kepada saya, bukan apa yang saya pahami berdasar nalar dan
saya gali berdasar pikiran saya ...
Maka apa yang ada dalam kitab
saya ini dari cerita masa lampau yang dianggap aneh oleh pembaca,
dianggap buruk oleh pendengar, tidak memiliki jalur yang shohih atau
tidak memiliki makna dalam kenyataan, maka itu bukan berasal dari saya,
namun dari orang orang yang meriwayatkan kepada saya"
Maka cerita
dalam Tarikh Thobari tak seluruhnya bisa diterima, apalagi al
Hafidh Ibn Hajar al Asqolani menegaskan bahwa merupakan kebiasaan ulama'
mutaqoddimin (terdahulu) bahwa menyebutkan sanad dianggap cukup sebagai
pertanggungjawaban ilmiah untuk menjelaskan keshahihan atau kelemahan
suatu riwayat. Tugas pembaca untuk memilah dan memilih riwayat yang
benar.
Syaikh Utsman Khomis dalam Hiqbah minat Tarikh
menyebutkan bahwa di antara perowi yang bermasalah dalam Tarikh Thobari
adalah Abu Mikhnaf, yang dinilai banyak ulama' jarh wat ta'dil sebagai
kurang dapat dipercaya. Riwayat Abi Mikhnaf ini cukup banyak dalam
Tarikh Thobari. Mencapai 587 riwayat.
walLahu a'lam.
0 Response to "Membaca Kitab Tarikh Thobary"
Posting Komentar